Wisma SejahteraIncredible offer for our exclusive subscribers!Read More
38°C
17 February 2025
Sharing

Seduluran Angrukti Bumi (Persaudaraan Merawat Bumi)

Avatar photo
  • September 24, 2023
  • 5 min read
Seduluran Angrukti Bumi (Persaudaraan Merawat Bumi)

Menjadi bagian dari warga masyarakat yang senantiasa mengupayakan kehidupan menjadi lebih baik, Majelis Jemaat GKI Juwana merindukan dapat menghadirkan damai sejahtera di tengah-tengah pergumulan yang terjadi di masyarakat.

Petani tambak di pesisir pantai utara Kabupaten Pati juga mengalami kerugian besar akibat abrasi pantai sejak tahun 2000. Ratusan tanggul tambak pesisir tanggulnya jebol dan ribuan nelayan tradisional pendapatannya menurun karena habitat ikan atas terjadi karena faktor kelalaian manusia yang karena keserakahan dalam mengeksploitasi alam dengan tanpa rasa tanggung jawab. Bumi telah menumbuhkan berbagai macam sayuran dan buah-buahan, tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan sudah selayaknya mengupayakan melestarikannya. Bahwa kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan semakin masif dan semakin memprihatinkan. Gereja layak turut serta mendukung gerakan pertobatan ekologis yang tengah digaungkan sejumlah aktivis (terumbu karang dan mangrove) mengalami kerusakan parah.

Di awal tahun 2006 terjadi peristiwa tiga banjir bandang besar di wilayah Kabupaten Pati yaitu di Desa Lumbung Mas (pegunungan), Pati (kota kabupaten), dan Tayu (kota kecamatan). Bencana ini semakin menjadi di tahuntahun berikutnya yaitu tahun 2014. Lima kecamatan yaitu Kecamatan Juwana, Jakenan, Gabus, Kayen, dan Sukolilo mengalami banjir besar yang mengakibatkan kerugian besar yang harus ditanggung masyarakat.

Dua peristiwa bencana di atas terjadi karena faktor kelalaian manusia yang karena keserakahan dalam mengeksploitasi alam dengan tanpa rasa tanggung jawab. Bumi telah menumbuhkan berbagai macam sayuran dan buah-buahan, tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan sudah selayaknya mengupayakan melestarikannya.

Bahwa kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan semakin masif dan semakin memprihatinkan. Gereja layak turut serta mendukung gerakan pertobatan ekologis yang tengah digaungkan sejumlah aktivis lingkungan dan pemuka agama. Dukungan yang diupayakan GKI Juwana adalah melalui kegiatan layanan yang bersifat transformatif, edukatif, dan membangun jejaring bersama komponen masyarakat. Di tengah-tengah semangat “bergerak bersama” GKI Juwana menyadari akan keterbatasan finansial gereja. Namun kami melihat bahwa di sekitar kita begitu banyak orang baik namun belum terhubung. Dan yang dapat kami lakukan dengan Kasih Kristus adalah menghubungkan dengan jembatan “kepedulian”

Tahun 2010 GKI Juwana menjalin komunikasi dengan Drs. Aris Surya Ir, MA yaitu Kepala SDN Karangrejo 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati untuk mengadakan kerjasama kepedulian lingkungan dalam pembelajaran yaitu Program Sekolah Adiwiyata. Kegiatan ini mendapat dukungan aktif dari BLH ( Sekarang Dinas Lingkungan Hidup) setempat.

Kegiatan kerjasama ini meliputi membuat kebijakan sekolah (penyusunan kurikulum, RAPBS, berbagai peraturan pendukung), pembelajaran berbasis kepedulian lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif, dan perencanaan sarana prasarana ramah lingkungan.

Puji Tuhan, setelah melewati beberapa kali penilaian pada tahun 2012 SDN Karangrejo 01 mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan. Tindak lanjut dari penghargaan ini kami mendapat kesempatan dari kepala daerah untuk berkegiatan adiwiyata di lingkup SD/MI, SMP/ MTS, SMA/SMK di wilayah se kabupaten Pati.

Kepercayaan dari pemerintah ini adalah sebuah kesempatan yang diberikan oleh Karya Kristus di tengah-tengah masyarakat. Tuhan memampukan kami, hingga saat ini (2023) sudah 182 sekolah mendapat predikat (penghargaan) sekolah adiwiyata. Penghargaan ini meliputi penghargaan Adiwiyata Kabupaten, Adiwiyata Propinsi, Adiwiyata Nasional, Adiwiyata Mandiri.

Setelah banjir besar tahun 2014 meliputi 5 kecamatan di Kabupaten Pati, kami berdiskusi dengan utusan Tim GKI Klasis Semarang Barat/Semarang Timur dan GKI Serpong – Jakarta menyimpulkan perlu adanya upaya edukatif komunal tindakan pencegahan bencana yaitu menanam mangrove di pesisir pantai utara.

Kegiatan tanam mangrov ini mendapat sambutan baik oleh berbagai komponen masyarakat, dari pelajar SD, SMP, SMA/SMK, Komunitas Peduli Lingkungan, dan petani tambak. Setiap kegiatan diikuti antara 600 s.d 1000 peserta.

Gambar: Penghargaan Tanam Mangrove

Sampai tahun 2019 kita telah menanam 22.000 mangrove di 5 tempat wilayah kecamatan Trangkil, Margoyoso, dan Dukuhseti.

Gambar: Kegiatan Kepedulian Lingkungan Tanam Mangrove

Tahun 2015 kami merintis program Kampoeng Hijau yang didukung oleh GKI Serpong dan Tim GKI Klasis Semarang Barat/ Timur. Kegiatan ini dilakukan di 5 tempat : Pegunungan Kapur wilayah Lasem, Kawasan Bukit Pandang Kecamatan Kayen, Rusunawa Juwana, Desa Dukutalit Kecamatan Juwana, dan Kawasan Langgar Yu Patmi Kecamatan Tambakromo. Jumlah tanaman sekitar 4.600 tanaman buah.

Bulan Januari sampai Maret 2023 wilayah selatan Pegunungan Kendeng telah terjadi belasan kali banjir bandang besar yang menelan korban jiwa, harta benda dan rusaknya tanaman pertanian. Sampai sekarang penduduk mengalami trauma saat hujan deras. Banjir bandang terjadi di Kawasan yang wilayahnya terjadi penggundulan hutan dan penambangan liar dari orangorang yang tidak bertanggung jawab.

Sejak tahun 2019 sampai sekarang GKI Juwana bergabung dengan komunitas adat sedulur sikep, turut berperan aktif menjaga Kawasan perbukitan di Desa Kedumulyo dan Desa Tompe Kecamatan Sukolilo.

Peran GKI Juwana mendapat dukungan dari Tim GKI Klasis Semarang Timur/Barat, GKI Puri Indah, dan GKI Surya Utama.

Kegiatan layanan kepedulian ini meliputi : penataan lingkungan, penanaman 200 tanaman alpukat, 100 tanaman nangka hibrida, pucuk merah, emponempon, 200 sak pupuk organik, pembuatan embung untuk irigasi tetes, kegiatan bersama lintas iman dan pelajar SMP, pembuatan Eco Enzim bersama masyarakat adat.

Puji Tuhan, Kawasan kegiatan di atas sampai sekarang menjadi kawasan bebas banjir, dan sumber air senantiasa terjaga dengan baik.

Buah dari kegiatan kepedulian lingkungan GKI Juwana saat ini mulai dinikmati keluargakeluarga yang mau berwisata menikmati keindahan alam. Misalnya Pantai Mangrov Kertomulyo Kecamatan Trangkil, Bukit Pandang Kecamatan Kayen, dan Bukit Alang-alang Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo. Penataan lingkungan Rusunawa Juwana sekarang jauh lebih baik dan membuat kerasan penghuninya karena lebatnya tanaman buah dan peneduh, jauh dari kesan kumuh yang melekat selama ini. Banyak bermunculan komunitaskomunitas peduli lingkungan yang setiap ada kegiatan merawat bumi segera terhubung untuk bergerak bersama. Dari berbagai kegiatan di atas dapat terlaksana karena Majelis Jemaat GKI Juwana membangun komunikasi yang baik dan saling menghormati dengan pihakpihak terkait, sehingga dapat “menghubungkan” orang-orang baik di sekitar kita dengan karya membangun persaudaraan merawat bumi.

Avatar photo
About Author

Pnt. Widhiarso GKI Juwana