Bank Sampah Lentera: Mengubah Sampah Jadi Berkat

Awal Mula

Sekitar tahun 2014, Gereja Kristen Indonesia Basis Jemaat Pamulang Klasis Jakarta Dua, mulai merintis pengolahan sampah lewat Bank Sampah Lentera. Saat itu tim pengelola dibentuk dan didaftarkan ke Kelurahan Pamulang Barat dan Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Pamulang. Kemudian keluarlah Surat Keputusan (SK) Pendirian Bank Sampah Lentera dan Dinas Lingkungan Hidup memberikan 1 unit timbangan gantung, buku tabungan dan seragam bank sampah, untuk mendukung kegiatan Bank Sampah Lentera.

Ketua Badan Pengurus LPM Lentera, Triadi Saptoadi menyatakan kegiatan Bank Sampah Lentera yang rutin diadakan sebulan sekali adalah bentuk konkrit kepedulian GKI Pamulang terhadap alam dan lingkungan hidup. Juga sebagai bentuk pelibatan jemaat dan simpatisan dalam penatalayanan yaitu lewat pemilahan serta pengolahan sampah, khususnya sampah plastik.

Bank Sampah Lentera

Sosialisasi dilakukan dengan cara sederhana yaitu lewat penyuluhan, grup WhatsApp, selebaran, info di papan pengumuman dan dari mulut ke mulut. Jemaat dan simpatisan diajak untuk memanfaatkan Bank Sampah Lentera dengan cara mengumpulkan dan memilah sampah di rumahnya masing-masing. Jenis-jenis sampah apa saja yang diterima seperti: plastik, kertas, emberan, kardus, botol, beling, kaleng, logam, styrofoam, tetra pack, minyak jelantah dan berapa harganya jualnya juga diinformasikan agar dapat memotivasi jemaat dan simpatisan.

Kegiatan penimbangan sampah diadakan pada Jumat pertama setiap bulan dan lokasi penimbangan berada di parkiran ujung GKI Pamulang. Sampah yang ditimbang adalah sampah yang sudah dipilah-pilah dari rumah, kemudian dicatat oleh petugas (jenis sampah dan beratnya).

Setelah semua proses penimbangan selesai, pada hari itu juga sampah akan diangkut oleh pengepul (pembeli sampah) supaya tidak mengotori halaman gereja dan menimbulkan bau. Tahapan akhir adalah merekap total sampah tertimbang, kemudian Tim Bank Sampah Lentera akan menagihkannya kepada pengepul. Uang yang diperolah dari total penimbangan sampah berkisar antara Rp 1.800.000,- s.d. Rp 3.000.000,- setiap bulannya dan nasabah dapat mengambilnya kapan saja.

“Bank Sampah Lentera adalah bank sampah yang bertahan lama di sekitar Tangerang Selatan, padahal dikelola oleh gereja.  Ada banyak bank sampah di Tangerang Selatan yang hanya bertahan satu atau dua tahun, setelah itu mati.”  kata Pengepul Posma Sorimuda.

Capaian Selama Setahun

Setiap bulan sampah yang terkumpul di Bank Sampah Lentera mencapai 1.000 kg lebih dan didominasi oleh sampah plastik, kertas, kardus, emberan, beling dan logam. Pada tahun 2024 lalu, total sampah yang terkumpul mencapai 16.805,44 kg (16,805 ton). Tercatat ada 130 nasabah yang terdiri dari 125 nasabah pribadi dan 5 nasabah Wilayah, yang meliputi Wilayah 3, 4, 9, 10, 11 dari GKI Basis Jemaat Pamulang.

Menariknya, nasabah Bank Sampah Lentera berasal dari lintas iman seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Latar belakang gerejanya juga bervariasi, ada nasabah yang berasal dari HKBP Pamulang, GKJ Pamulang, GBI Pray, GBI HOB, Gereja Kristus Yesus Pamulang, GKI Taman Aries dan Gereja Katolik Paroki Santo Barnabas.

Tempat Pembelajaran

Puji syukur kepada Allah, saat ini Bank Sampah Lentera telah membuka diri untuk menjadi tempat pembelajaran baik untuk sekolah ataupun gereja di sekitar Tangerang Selatan.  Selain kegiatan penimbangan sampah yang rutin dilakukan setiap bulan, juga memberikan edukasi kepada anak-anak lewat kegiatan Detektif Sampah, Relawan Bank Sampah untuk Anak dan Remaja di libur sekolah, menjadi narasumber di gereja lain, serta Kampanye Peduli Lingkungan.

Nah, bila bapak dan ibu tertarik untuk belajar ataupun sekedar melihat proses penimbangan Bank Sampah Lentera yang diadakan pada Jumat pertama setiap bulannya, mari hubungi dan kunjungi kami dengan alamat: GKI Pamulang Jln. Pamulang Permai 1 Blok L No.24, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417, telp. (021)7402918, HP=085694964977.

Semoga apa yang telah dan akan dilakukan Bank Sampah Lentera dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan khususnya pengolahan sampah, memberi dampak positif bagi jemaat dan masyarakat sekitar, serta sebagai bentuk aksi nyata kepedulian gereja terhadap alam ciptaan Tuhan.

“menjaga alam ciptaan Tuhan adalah tanggung jawab setiap orang”